Silahkan lihat disini, ya ?

bisnis invest hemat dan murah

ANda Cukup GAbung, Biar nanti sistem yang bekerja untuk anda, oke klik disini

peluang usaha

Sabtu, 10 Desember 2011

"Babi"


Sesungguhnya tidak ada yang luar biasa dalam penampilannya, postur tubuhnya yang cenderung pendek dengan telinga kecilnya berdiri tegak, begitupun kakinya yang kecil, sepintas tidak proporsional untuk menopang tubuhnya yang gempal, sementara mulutnya yang monyong di antara matanya yang sipit, seolah memelas minta dikasihani, di tambah kulit yang tebal di tumbuhi bulu- bulu yang kasar, menjadikannya binatang yang tidak menarik untuk di pelihara. Binatang yang cenderung dikucilkan ini banyak diburu orang.    Ada dua alasan kenapa binatang yang dipanggil babi ini banyak diincar orang. Pertama, aspek negatifnya, babi adalah satwa liar, dimana kebiasaannya yang suka makan umbi-umbian dan cacing ini, kerapkali membuat geram para petani (pekebun), karena seringkali tanaman palawijanya habis digasak gerombolan babi liar ini, maka tak heran bila ia digolongkan pada kelompok musuh utama petani, karenanya sering diburu. Bahkan perburuan babi dijadikan agenda sebuah organisasi penembak profesional Perbakin, di samping tentu para penduduk setempat. Kedua, aspek positif (dalam tanda petik), dipercaya atau tidak, babi adalah salah binatang “pesugihan”, kita sering mendengar istilah “babi ngepet”, “nyegik” atau apalah namanya, yang intinya mencari kekayaan dengan jalan merubah dirinya menjadi babi, bagaimana proses perubahan wujud dari manusian menjadi babi, itu tentu tidak bisa diurai dengan logika dan diterima secara`ilmiah, begitupun proses berlimpahnya kekayaan tersebut kitab tidak tahu, namun cerita tentang pesugihan melalui babi ini sudah menjadi salah satu perbendaharaan gaib penduduk dan menjadi rahasia umum.

Tafsir budaya, adat istiadat dan kepercayaan berbagai penduduk yang heterogen , menimbulkan berbagai perlakuan yang berbeda pula di tiap tempat atas binatang ini, namun kita semua  tahu, khususnya bagi para pemburu, baik yang profesional atau amatir, akan soal ini, bahwa binatang yang dinamakan babi ini adalah binatang yang mempunyai leher yang cenderung kaku, tidak lentur seperti misalnya leher anjing, bila ingin  menengok seluruh badanya akan ikut berputar sembilan puluh derajat, maka bisa dimaklumi kalau cara berjalan atau berlaripun perhatiannya selalu terfokus pada satu titik, jarang “mirosea”,  memperhatikan keadaan  sekelilingnya, bahkan untuk mendeteksi keadaan bahaya yang mengancam dirinyapun, babi ini lebih mengandalkan aspek penciumannya, sehingga tidak heran, bila babi terjebak dalam kondisi yang berbahaya, dia akan berlari  “sakalumpat lampet/tungganglanggang”, segala rintangan yang ada di depannya akan di terjang sepanjang  bisa diterjang.

Manusia jelas berbeda dengan babi, mahluk manusia mempunyai banyak kelebihan dari binatang manapun juga, keunggulan yang membedakan manusia dan binatang adalah terutama terletak pada organ bagian kepala yang dinamakan akal dan hati nuraninya yang ada di dada, Babi tidak bisa menengok karena faktor unfleksibilitas pada organ bagian leher, sementara manusia dengan karunia penampilan pisik yang prima serta ototnya yang serba elastis, maka amat sangat tidak mungkin kalau tidak bisa menengok. Makanya, sebagai mahluk sosial yang hidup bermasyarakat, maka menjadi pertanyaan besar, bila anda tidak bisa menengok ke kiri dan ke kanan ke depan ke belakang memperhatikan dan meyantuni orang – orang di sekeliling anda, padahal anda mampu dan merekapun patut dibantu, apakah anda mau disebut bersinonim dengan babi yang mengalami gangguan kelenturan otot leher ? “…Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta ( atau dalam bahasa ini, leher yang tidak bisa menengok..) tetapi yang buta adalah hati yang ada dalam dada (QS.22:46) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut