Liukan tubuhnya bukan penari
Tanah berlumpur adalah napasmu
Kau banyak dicari dari sebagian di antara kita
Dalam banyak hal kaupun bisa memberi
Kepada kita dan para petani yang mengerti
Suburkan tanah, hancurkan baktri organik
Kau damai dalam dekapan lumpur
Dan, Meronta panik saat wangi tanah tersumpal
Napasmu sesak tinggal menjemput ajal
Dalam keadaan yang bertolak belakang
Apa yang terjadi pada manusia tak jauh beda
Ketika dosa dan kesalahannya mulai terkuak
Kelakuannya persis seperti cacing
Selalu gelisah dan panik.............
Sebab begitulah.........
Manusia tidak berbudi damai dalam persembunyian dosanya
Sementara cacing nyaman dalam persembunyiannya
Dalam dekapan tanah basah yang menghangatkannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar