Silahkan lihat disini, ya ?

bisnis invest hemat dan murah

ANda Cukup GAbung, Biar nanti sistem yang bekerja untuk anda, oke klik disini

peluang usaha

Sabtu, 10 Desember 2011

"Kucing"





K
ucing termasuk hewan piaraan yang jinak, ada dua jenis kucing yang suka dipelihara `manusia, kucing pribumi atau lokal dan kucing luar alias import. Yang masing –masing dipelihara dengan alasan yang berbeda - beda, kucing lokal banyak dipelihara oleh umumnya masyarakat tradisional, yang didorong oleh satu alasan, memelihara kucing ini adalah dirasa sebagai sebuah ibadah, karena merupakan salah satu binatang kesayangan Rasulullah, sehingga diharapkan mengikuti jejaknya dapat membawa`berkah  dalam hidupnya, juga sesekali dapat dijadikan teman dalam mengusir tikus di rumah. Sementara kucing import atau luar, seperti jenis kucing Siam, Irlandia, Persia dll, termasuk peranakannya, dipelihara karena performance-nya yang lucu serta bulu-bulunya yang cantik, sebagai binatang gedongan kucing – kucing import ini telah mengalami sedikit peningkatan status, bak  aristokrat,  yang dampaknya  pada menurunnya daya respon instinc binatangnya sebagai musuh abadi tikus, karena sudah pasti pemiliknya tidak akan membiarkan kucing - kucing tersebut menyentuh yang jorok-jorok dan kotor.
Bicara tentang kucing secara mistis, ada kepercayaan kuat yang hidup di masyarakat, misalnya seseorang menabrak kucing sampai mati, kemudian dibiarkan begitu saja bangkainya tanpa “dipulasara” sebagaimana mestinya , layaknya manusia, dipercaya dapat menimbulkan “mamala” atau petaka bagi yang menabraknya. Kucing juga di jadikan simbol atau siloka dalam menafsirkan peristiwa yang bakal terjadi, misalnya bila kita sedang bepergian, di tengah jalan tiba – tiba dihadang kucing atau tiba – tiba ada kucing lewat di hadapan kita, maka ditafsirkan orang bahwa maksud atau niatnya bepergian tadi bakal mendapatkan kendala dsb.  Bila kucing lokal dipelihara karena dorongan ingin mengikuti sunnah, maka memelihara kucing import semata - maka bisa jadi karena hobbi, atau mungkin juga hobi sekaligus bisnis, mereka memelihara kucing karena keindahan bentuknya yang lucu-lucu dan bulunya yang cantik,  tentu bukan karena alasan sia – sia seperti yang digambarkan dalam film cerita cartoon “Tom & Jerry”, yang pintar-pintar bodoh itu. Dan untuk ukuran lucu dan cantik ini, sering diadakan perlombaan kucing cantik, dimana kucing kucing – kucing tersebut didandani dengan aneka macam pakaian yang lucu –lucu, setelah itu disuruh berlaga di atas panggung, layaknya manusia. Dan untuk memaksimalkan hasilnya telah tumbuh salon-salon binatang yang siap menyulap binatang kesayangan anda menjadi binatang yang cantik, bersih dan lucu, yang bila dikalkulasi secara fiansial biaya pengurusan dan perawatan binatang tersebut bisa melebihi gaji pembantu yang mengurus dan merawatnya….!
Namun kucing adalah tetap kucing, sebagai binatang dia mempunyai potensi membahayakan, dari mulai cakaran ketika marah sampai penyakit, karena itu, bagi mereka yang berpotensi memiliki gejala alergi terhadap bulu disarankan untuk tidak memeliharanya.
Bila anda senang memelihara kucing karena alasan - alasan tersebut dan            dipanggil sebagai  penyayang kucing, maka itu adalah sudah sewajarnya, tetapi bila anda`kemudian dipanggil dengan sifat - sifat seperti kucing, mungkin bisa jadi ada suatu masalah pada anda, misalnya “ ….dasar kucing….” yang berarti kemungkinan anda suka  mengembat makanan orang lain tanpa seijin pemiliknya, atau “….suka malu – malu kucing….. yang mengandung pengertian, sifat- sifat malu, malu tapi mau, mau tapi malu - malu, di depan tampak ajrih, tahan harga, bertahan, tetapi ketika orang yang dihargai atau dihormati tersebut pergi atau tidak ada, maka dia akan kembali ke sifat awal sebagai pribadi yang sebenarnya.

Masih dengan soal kucing, kaum pinggiran atau urban, baik itu Gepeng atau PSK, pedagang kaki lima atau mungkin preman secara idiomatik paling dekat dengan kata kucing, kita baca di koran misalnya, “ dalam operasinya mereka suka sering main kucing -kucingan dengan petugas….yang maksudnya mereka hanya muncul dan menjalankan aksinya ketika petugas sedang tidak ada atau lengah, dan akan menghilang kembali pada saat petugas muncul atau melakukan tugasnya, seperti yang sering terjadi ketika ada kunjungan pejabat atau menjelang ramadhan tiba, begitu seterusnya. Akan halnya soal Kucing garong,  sekalipun mulanya tidak mengandung unsur gender, tetapi mendengarkan syair lagu ucing garong mau tidak mau kita harus mengakui agak sedikit diskriminatif, “…..kelakuan si ucing garong …..” nah, maka hati- hatilah,  sekalipun anda senang kucing tapi jangan suka seperti kucing apalagi mirip kucing garong………..!

1 komentar:

Pengikut